Dwi Larso Sebut LPDP Buka Program Beasiswa Khusus Bagi Putra-Putri Asli Papua

Dwi Larso Sebut LPDP Buka Program Beasiswa Khusus Bagi Putra-Putri Asli Papua


Dwi Larso Sebut LPDP Buka Program Beasiswa Khusus Bagi Putra-Putri Asli Papua

Posted: 20 Mar 2022 08:30 AM PDT

Dwi Larso Sebut LPDP Buka Program Beasiswa Khusus Bagi Putra-Putri Asli Papua.lelemuku.com.jpg
Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso saat bertemu Plh. Sekda Papua Doren Wakerkwa, di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Rabu (16/3/2022) - (DiskominfoPapua)

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mulai tahun ini resmi membuka program beasiswa khusus bagi putra dan putra asli Papua yang berniat meneruskan jenjang pendidikan ke S2 dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.

Meski tak menyebut kuota, namun program beasiswa khusus bagi orang asli Papua ini, bertujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi putra dan putri asli Bumi Cenderawasih, disamping perekrutan dari jalur umum yang juga dibuka pada 2022 ini.

Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso usai bertemu Plh. Sekda Papua Doren Wakerkwa, di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Rabu (16/3/2022).

Berkenaan dengan hal itu, Dwi Larso mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua untuk membantu mensosialisasikan program beasiswa putra dan putri Papua di seluruh kabupaten dan kota.

"Sekali lagi tujuannya untuk menarik minat putra-putri Papua dalam mengikuti program beasiswa tersebut".

"Karena program beasiswa putra-putri Papua ini baru diselenggarakan mulai tahun ini. Bahkan dalam program ini, pendaftar beasiswa tidak dikenakan syarat IPK dan syarat bahasa seperti TOEFL. Intinya program ini memberikan relaksasi bagi para pendaftar. Dimana untuk waktu pendaftaran sendiri sudah dibuka pada Februari dan nanti dibuka kembali pada Juli," ucap ia.

Sebelumnya, pada tahun lalu (2021,red), LPDP merekrut sebanyak 356 penerima beasiswa S2 dan S3 dari Provinsi Papua yang mengambil studi di perguruan tinggi terbaik, baik dalam maupun luar negeri.

Sementara program beasiswa LPDP khusus bagi putra-putri Papua tahun ini mengcover biaya pendidikan dan biaya hidup penerima beasiswa. Dengan rincian, untuk magister dengan durasi pendanaan paling lama 24 bulan dan doktor dengan durasi studi paling lama 48 bulan.
 
"Artinya kami waktu mengirim penerima beasiswa sudah disampaikan pembiayaan yang ditanggung, hingga kurun waktu yang ditetapkan. Namun kalau tidak selesai sesuai batas waktu yang ditetapkan, mereka boleh minta perpanjangan tapi dengan dana mandiri atau tidak dibiayai LPDL," tutup ia. (diskominfopapua)

Jeri Yudianto Jelaskan Alasan Papua jadi Tuan Rumah Annual Meeting GCF TF 2023

Posted: 20 Mar 2022 08:28 AM PDT

Jeri Yudianto Jelaskan Alasan Papua jadi Tuan Rumah  Annual Meeting GCF TF 2023.lelemuku.com.jpg

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi Papua terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan annual meeting Governor Forest and Climate (GCF) Task Force tahun 2023 mendatang.

Keputusan itu dihasilkan dari pertemuan tahunan Governor Forest and Climate Task Force (GCF TF) Tahun 2022 di Manaus, Brasil, Rabu (16/3/2022) malam, yang mana delegasi Provinsi Papua diwakili Sekda Papua Muhammad Ridwan Rumasukun.

"Provinsi Papua terpilih sebagai host atau tuan rumah GCF TF 2023 yang rencana pelaksanaannya pada bulan Juli - Agustus 2023 mendatang. Dimana ini menjadi suatu kebanggaan bagi kita di Indonesia, khususnya Provinsi Papua," terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua, Jeri A. Yudianto, lewat pesan singkat Whatsapp, Kamis (17/3/2022).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua turut hadir dalam pertemuan tahunan GCF (Governors Cilmate and Forest) Task Force atau Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim di Kota Manaus, Negara Bagian Amazonas Brasil, Rabu kemarin.

Dalam kegiatan itu, delegasi Provinsi Papua membawa produk hasil hutan bukan kayu berupa noken yang diperkenalkan kepada masyarakat dunia. Tak hanya itu, turut dibawa madu, sagu serta minyak kayu.

"Dimana untuk semua produk yang ditampilkan itu, merupakan hasil kerjasama masyarakat adat dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup," jelas Kabid Perencanaan Kehutanan DKLH Papua, Estiko Tri Wiradyo yang ikut dalam delegasi Pemprov Papua.

Diketahui, Provinsi Papua merupakan salah satu pendiri GCF Task Force bersama 9 negara bagian /Provinsi yaitu Acre, Amapa, Amazonas, Maranhao, Mato Grosso, Para (Brazil), California, Illinois (Amerika Serikat), Aceh dan Papua (Indonesia) pada tahun 2009 – 2010.

Kegiatan tersebut digelar mulai 15 hingga 19 Maret 2022, dimana substansi yang dibahas dalam pertemuan itu yakni mengenai ekonomi kehutanan dan hak tenuarial, integrasi teknologi dengan pengetahuan dan kearifan lokal serta dukungan para pihak terkait dengan ekonomi kehutanan dan iklim. (diskominfopapua)