Adliansyah Nasution Ungkap Sorotan KPK pada Penerima Bansos Pakai NIK Tak Valid di Papua
Adliansyah Nasution Ungkap Sorotan KPK pada Penerima Bansos Pakai NIK Tak Valid di Papua |
- Adliansyah Nasution Ungkap Sorotan KPK pada Penerima Bansos Pakai NIK Tak Valid di Papua
- Rustan Saru Tinjau Lokasi Kebakaran 7 Petak Kios di Kali Acai
- 126 Atlet dari Papua Ikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 di Jakarta
- Tim Monitoring KONI Papua Patau Kesiapan Atlet PON XX 2020 di TC
Adliansyah Nasution Ungkap Sorotan KPK pada Penerima Bansos Pakai NIK Tak Valid di Papua Posted: 21 Nov 2019 07:02 AM PST ![]() Penegasan ini disampaikan Koordinator Wilayah VIII Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK Adliansyah Malik Nasution dalam Rapat Koordinasi Gerakan Penertiban Aset dan Pembenahan Basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Provinsi Papua di Jayapura, Senin pagi. "Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) RI menemukan sekitar 1,5 juta penerima bantuan sosial di Papua tak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) valid. Angka 1,5 juta penerima bansos ini teridentifikasi dari total sekitar 1,6 juta orang yang berhasil dideteksi," terang ia. Terkait dengan hal itu, dia merekomendasikan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota di Bumi Cenderawasih agar secara serius menciptakan suatu sistem informasi maupun database kependudukan yang valid. Termasuk data atau jumlah Orang Asli Papua yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga pemerintah mampu mengukur tingkat kesejahteraan warga Bumi Cenderawasih dari tahun ke tahun. "Sebab dengan data yang akurat, potensi kesalahan bahkan penyimpangan, dapat diminimalisir," ujar ia. Adliansyah pada kesempatan itu memastikan, hingga saat ini baru tiga Kabupaten di Papua yang telah melakukan finalisasi data terpadu. Tiga kabupaten itu, yakni Merauke, Jayawijaya dan Keerom. Dia berharap kabupaten dan kota lainnya agar segera melakukan pembaharuan data kependudukan terpadu secara berkala, mengingat kondisi sosial ekonomi masyarakat saat ini yang bisa saja berubah. "Apalagi pada 2019 ini, KPK telah menetapkan Provinsi Papua dan Papua Barat untuk fokus mengkoordinasikan pembenahan data kependudukan, terutama basis data terpadu sebagai alat pengawasan bantuan sosial bagi masyarakat di Tanah Papua," pungkasnya. (DiskominfoPapua) |
Rustan Saru Tinjau Lokasi Kebakaran 7 Petak Kios di Kali Acai Posted: 21 Nov 2019 06:30 AM PST ![]() "Prihatin karena lokasi kebakaran ini sebelumnya pernah terbakar. Belum diketahui penyebab kebakaran karena masih diselidiki oleh pihak Kepolisian. Yang pertama dilakukan pemerintah kota Jayapura adalah, memadamkan api menggunakan 7 unit mobil pemadam kebakaran milik pemerintah kota dibantu 2 water canon dari Polda Papua dan 1 mobil penerangan. Lalu kami akan melakukan pendataan korban, untuk diberikan bantuan berupa tempat tinggal sementara dan juga bantuan bahan makanan," ujar Wakil Walikota. Adanya penjual bensin eceran yang melakukan aktifitas jual beli di lokasi tersebut dan sudah 2 kali terjadi kebakaran di lokasi yang sama, Wakil Walikota meminta agar warga masyarakat kota Jayapura lebih berhati-hati jika melakukan aktifitas jual beli bensin eceran. Lanjutnya, kedepan perlu dilakukan penertiban salah satunya dengan menggunakan pertamini yang lebih mudah digunakan. Pemerintah kota Jayapura juga menurutnya, akan lebih selektif memberikan ijin penjualan bensin eceran, untuk meminimalisir terjadinya bencana serupa.(HumasKotaJayapura) |
126 Atlet dari Papua Ikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 di Jakarta Posted: 21 Nov 2019 06:20 AM PST ![]() Acara pelepasan dirangkaikan dengan Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di halaman kantor Gubernur Dok II Jayapura, Rabu (13/11/2019). Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua, Timotius Matuan dalam laporannya mengatakan, Papua akan menurunkan 126 atlet. Timotius mengaku, Popnas 2019 di Jakarta hanya pertandingan 13 cabang olahraga. "sejak bulan Mei lalu atlet Popnas sudah melakukan pemusatan latihan, dan target yang dicanangan Papua cukup realistis, yakni masuk 10 besar, mengingat tahun 2017 lalu di Jawa Tengah, peringkat Papua berada di luar dari 10 besar," ujarnya. Ia mengatakan, pada ajang Peparpenas 2019 yang berakhir Selasa (12/11/2019) Papua berada diperingkat 3 besar dengan meraih 11 medali emas, 8 perak dan 7 perunggu. "kalau atlet difabel bisa meraih prestasi, kami juga menaruh harapan besar kepada atlet pelajar Papua dapat meraih prestasi terbaik di Popnas," ungkapnya. Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Sosial dan Sumber Daya Manusia, Any Rumbiak dalam arahannya mengatakan, salah satu persiapan atlet Papua menuju PON XX tahun 2020, dengan mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) maupun Popnas 2019 di Jakarta. Oleh karena itu, ajang Popnas ini kesempatan bagi atlet pelajar Papua meraih prestasi dan diharapkan kembali direkrut masuk dalam tim proyeksi PON Papua. "kita harapkan prestasi atlet Papua dapat meningkat di Popnas, kalau atlet difabel bisa berprestasi kenapa atlet Popnas tidak bisa," ucapnya. Any juga berpesan kepada para pelatih untuk dapat mengawasi atletnya dengan baik selama mengikuti Popnas di Jakarta. "Saya pesan juga ke setiap atlet agar menanamkan tekad juara di hati kala bertanding, dan menjaga nama baik Papua, jadikan Popnas sebagai batu loncatan ke jenjang lebih tinggi lagi. Dimana kita akan menjadi tuan rumah PON XX tahun 2020," imbaunya. Acara pelepasan kontingen Popnas Papua ditandai dengan penyerahan bendera Provinsi Papua dari Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Sosial dan Sumber Daya Manusia, Any Rumbiak kepada Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua, Timotius Matuan. (DiskominfoPapua) |
Tim Monitoring KONI Papua Patau Kesiapan Atlet PON XX 2020 di TC Posted: 21 Nov 2019 06:12 AM PST ![]() "Tujuan kita lakukan tim monitoring, ini sangat penting dan sangat bermanfaat untuk melihat semua atlet kita yang sedang menjalani TC di luar Papua," ujar Sekertaris Umum KONI Kenius Kogoya SP. M.Si di ruang kerjanya Senin malam, (11/11/2019). Menurut Kenius kalau yang sedang menjalani TC di Papua bisa kita cek kapan saja. Tapi kalau yang sedang menjalani TC di luar seperti Bali, Jakarta, Makassar seperti cabor Polo Air. "Kita sudah mengirim dan mengutus beberapa pengurus KONI untuk melakukan monitoring disana. Itu untuk mengecek langsung bagaimana mereka punya makan, minum, mereka punya latihan, akomodasinya di sana." Terangnya. Dirinya berharap semua atlet yang sedang menjalani TC baik di Papua maupun diluar, dalam hal pemenuhan kebutuhan akomodasi, makan dan minum, serta kesehatan para atlet semuanya itu sudah harus terjamin. "Itu yang menjadi harapan kita seperti itu, makanya tim monitoring itu sangat penting, supaya kita bisa tahu kekurangan tim atlet kita yang sedang latihan disana apa saja yang bisa kita siapkan," tuturnya. Itu supaya Puslatprov atau KONI bisa segera kita sikapi, intinya tim monioring seperti itu. "Untuk tim kesehatan (medis) kita ada tambah, karena tim medis ini menjadi kendala dan KONI sudah menambah personil seperti dokter, perawat dan mantri. Untuk kita titip disetiap daerah yang dimana atlet kita lakukan TC," tambahnya. Jadi seperti di Jakarta, Makassar, Bandung, Bali, kita kirim tim medis kita untuk beck up dan juga tim meacure mereka akan dampingi ke sana selama TC berlangsung. Disinggung terkait dengan tim kesehatan KONI sendiri yang memerlukan Mobil Ambulance, ketika turun melakukan pemantauan bagi atlet yang TC. Kenius Kogoya mengatakan, untuk kendaraan tahun ini kita sudah siap anggaran untuk mobil Ambulance. "Jadi misalnya ada atlet kita yang cedera ada saat latihan atau mungkin pada saat pertandingan itu kita sudah persiapkan kendaraan sendiri," tuturnya. Kendaraan itu bukan saja untuk PON atau TC atlet tetapi untuk kedepannya adalah dipakai untuk kepentingan KONI Papua kedepan dan kita sudah anggarakan untuk kendaraan ambulance itu sendiri. "Rencananya kita baru akan menyiapkan 1 unit kendaraan ambulance dalam tahun ini dan nanti kita akan lihat lagi sesuau kebutuhan kedepan," tutupnya. (DiskominfoPapua) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |